Mubtada dan Khabar dalam Ilmu Nahwu
Dalam ilmu kaidah bahasa arab, di kenal apa yang disebut dengan mubtada’ dan khabar, bagi Anda yang ingin membaca kitab gundul pengetahuan tentang kaidah bahasa arab termasuk mengenai mubatada dan khabar mutlak di perlukan.
Nah, kali ini kami akan membahas secara lebih detail dan insyaalloh lengkap mengenai mubtada dan khabar ini, dengan harapan bisa melengkapi pengetahuan bahasa arab anda.
Mubtada
Kata mubtada terambil dari kata “bada’a” ( بدأ ) yang artinya memulai, sehingga dalam istilah ilmu nahwu mubtada merupakan isim yang berada di awal kalimat, walaupun terkadang yang menjadi mubtada’ ini bukan isim sarih namun terkadang berupa al-masdar al-mu’awwal sebagaimana yang akan kami berikan contohnya di bawah ini.
Contoh Mubtada dalam Kalimat Bahasa Arab
Contoh mubtada yang meruapakan isim sarih:
محمد بن عبد الله رسول الله
Muhammad bin Abdillah adalah utusan Alloh
Di sini kata “Muhammad” merupakan mubtada karena ia berada di awal jumlah ( kalimat ), sehingga ketika kita mengi’rabnya kita mengatakan:
محمد : مبتدأ مرفوع وعلامة رفعه ضمة ظاهرة في آخره
Artinya : Kata “Muhammad” adalah mubtada yang marfu dengan dhammah yang zahir / nampak di akhirnya.
Contoh mubtada yang merupakan masdar mu’awwal:
Contoh dari ayat al-Quran :
أن تعفوا أقرب للتقوى
Artinya : Memaafkan itu adalah lebih dekat kepada ketakwaan
Kata “ an ta’fuu” di sini adalah sebagai mubtada, tepatnya al-masdar al-mu’awwal dari kata ini yang takdirnya adalah “al-afwu” sebagai mubtada’nya, sedangkan khabarnya adalah kata “aqrabu”.
Khabar Mubtada’
Secara sederhana bisa kita katakan bahwa Khabar Mubtada adalah isim yang menceritakan dan memberitahukan kita mengenai keadaan atau kabar yang berkaitan dengan mubtada itu sendiri, sehingga suatu kalimat ( jumlah mufidah ) tak bisa dikatakan kalimat sempurna sampai adanya kelengkapan antara mubtada dan khabarnya.
Artikel Lainnya :
9 Huruf Athaf dalam Bahasa Arab
Sehingga mubtada membutuhkan khabar, suatu kalimat tak akan sempurna sampai terdapat mubtada yang dilengkapi dengan khabar.
Contoh khabar mubtada
Pada kalimat bahasa arab pertama yang kami bawakan di atas, yang menjadi kbaranya adalah kata “rasulu” dan pada kalimat kedua yang terambil dari ayat all-quran kbaranya adalah kata “aqrabu”.
Demikian sahabat semua tentang mubtada dan khabar, semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Mubtada dan Khabar dalam Ilmu Nahwu"
Posting Komentar